Biar esok jadi hari pertamamu menikmati tubuh wanita Cina impianmu.” Tangannya menjangkau telepon di atas meja kecil di samping tempat tidur. Diputarnya angka-angka itu, sementara tanganku sendiri terus sibuk memutar-mutar kedua payudaranya.“Halloo, Mey”, kata Ibu Sherlliana. Bokep “Sudah beberapa jam, tapi katanya belum puas dia. Tak sanggup menanti lebih lama, aku menerkam tubuhnya itu dan menggumulinya di atas tempat tidur. Mau ngomong sendiri?” Gagang telepon diopernya kepadaku. Okay! Ia menggelepar dan meninju-ninju punggungku. “Yah, tentu dong”, katanya. Hihihihii..” “Siap deh, Bu”, sahutku. Jari-jarinya mencengkam seprei seakan mencari pegangan, namun ia telah mengapung seperti kapas kering tanpa sandaran sama sekali. “Ibu lapar, pengen makan.” Walau nafsuku telah menggelegak, aku terpaksa bersabar dan menurutinya ke ruang makan, tanpa merasa perlu berpakaian. Kugerakkan perlahan-lahan ke atas. Achh..” Kutingkatkan kecepatan goyangan pantatku. “Pokoknya, pasti memuaskan.” “Gimana? Sekarang tidak ada lagi yang menghalangi hasratku. Putingnya sudah sekeras lada menusuk-nusuk telapak tanganku. Suaminya sering keluar. dgn diam-diam ia menungging. Setengah jam lewat tanpa satu kata. Akupun melepaskan pakaianku. Aku mengerang nikmat dan balas menggerayangi buah dadanya. Hari masih cukup pagi, sekitar jam sembilan. “Sudah berkali-kali saya bersetubuh dgn Ibu dan Ibu Dina .Kalian berdua selalu puas dgn kejantananku. Lebih keras!
