Sherly memejamkan matanya. Bokep jepang Walau aku hanya dapat menangkap sepenggal kalimat (may pass), namun aku yakin bahwa ia menyuruh kami mengenakan kembali pakaian kami dan memperbolehkan kami untuk melanjutkan perjalanan kami.Awalnya aku tak mempercayai pendengaranku (dan tafsiranku terhadap kata-katanya). Ia bercerita bahwa sambil menjilati klitorisnya, si Kumis menggesek-gesekkan jarinya ke kemaluan istriku. Pandanganku tertumpu pada pistol yang menggantung di pinggang tersebut.Perasaan takut sudah menguasai diriku. Pria yang memiliki brewok lebat menutup pintu lalu menguncinya.Kami berdua berdiri terpaku di hadapan mereka bertiga. Bagaimana mungkin ludah si Kumis dapat membasahi sepanjang jari-jarinya itu, pikirku. Namun bukan aku yang mencegah perbuatan si Kumis, si Tegap dibantu oleh si Brewok menahan tubuhku untuk tetap berdiri di tempat.Aku meneriaki si Kumis untuk menghentikan perbuatannya. Matanya menatap tajam Sherly. Tak ada ekspresi yang berubah dari wajah Sherly.Sejak tadi ekspresi yang terlihat hanyalah ekspresi kecemasan. Lalu si Tegap menghampiriku dan berdiri menantang di sampingku. Kami berdua berdiri hanya dengan pakaian dalam kami.Si Kumis berkata sesuatu yang sama sekali tidak dapat kumengerti. Sherly memejamkan matanya. Matanya menatap tajam Sherly. Aku mulai melepaskan pakaianku dari sweater, kemeja, kaos dan celana panjang. Si Kumis memberi isyarat kepada si Tegap. Pada akhirnya si Kumis memasukkan satu dua jarinya ke dalam liang
