Aku terus mengerang, gerakannya semakin cepat, hingga akhirnya mendadak cengkeraman tangannya di pinggangku mengeras, begitu pula dengan penisnya di dalam vaginaku. Bokep Aku kini betul-betul telanjang bulat, baru kali ini aku seperti ini di tempat kerjaku. Kusesuaikan irama gerakan tubuhku dengan gerakan penisnya. ”Ouh… auw… Pak…terussshhh” racau Eva semakin nyaring. Tangan kanan Pak Oskar bergerak melepaskan tali yang mengikat bra-ku. Jarinya membuka resleting rokku lalu menariknya hingga lepas bersamaan dengan celana dalamku. “Sekarang saya mau cobain punya Non, boleh yah?” kembali kuanggukkan kepalaku sambil tersenyum lemas. Suamiku memperlakukan putriku seperti darah dagingnya sendiri, demikian juga aku terhadap putranya. Non tenang aja!”
“Ayo Non, duduk disini biar anget!” pintanya sambil menepuk pahanya
Akupun segera duduk di atas dirinya di jok belakang. Jarinya membuka resleting rokku lalu menariknya hingga lepas bersamaan dengan celana dalamku. Bulu-bulunya yang lebat membuatku kesulitan untuk bernafas. “Seru yah mereka ngentotannya, sampe Non remes-remes toket sendiri?”
Sungguh rasanya mulutku tak sanggup membalas perkataannya. ”Ohh… legit Va…memekmu sedap banget…” begitu ceracau Pak Hendro. Ia segera menghampiri diriku, kurasakan suara langkah kakinya semakin dekat. Saat gelombang orgasme mulai mereda, aku menengokkan wajah dan kuraih kepalanya dan kusambar bibirnya, kami kembali bercumbu dengan mesra kami berbagi kenikmatan yang luar biasa ini dalam kelamin kami