Aku menelan ludah, membayangkan dibalik selimut itu Vina tidak mengenakan apa-apa lagi. Bokep HD Kita sudah sama-sama dewasa, gak apa apa kok. Tangan kananku meremas dan memainkan toket kirinya, sedangkan tangan kiriku perlahan menarik selimut yang masih menghalangi tubuh kami. ” Terserah kamu dech” katanya sambil berdiri.”mau kemana?” tanyaku. Kami berpagutan, lidahku kumasukkan melewati bibirnya, sesekali kuhisap lidahnya. Aku pun membalas memeluknya, aku mengajaknya kembali duduk di kamarku, aku melirik ke arah komputer yang masih menayangkan BF Thailand. Sejak saat itu mesti masing-masing kami mempunyai pacar, Vina beberapa kali chek in di berbagai hotel bersamaku. Sambil duduk, aku sengaja memeluk pundak Vina sambil sesekali membelai rambutnya, Vina yang berada di sebelah kiriku dan awalnya membelakangi komputer tiba-tiba membalik badannya. “bener kamu juga pernah ML? Ketika Vina tahu, dia tersenyum, “kalau gitu, aku boleh donk nemenin kamu malam ini?” “siapa yang bisa menolak?” jawabku sambil mencubit putting toketnya. Tapi dia diam saja, antara tidak sadar atau memang sengaja. Nafasnya masih terdengar memburu. Kemudian dia kembali duduk di sampingku. “aagghhhh..” Dia mendesah. “aacchhh..aacchh…” dia mendesah, terus kudorong pelan kontolku, kepala kontolku mulai masuk, memeknya yang merekah merah perlahan menelan batang kontolku.
