Aku berusaha sepenuhnya menguasai diriku. Akhh… Ibu Titis…
Tiba-tiba di penisku ada benda lain yang menempel. Indian Porn Lampu di ruanganku sudah sejak tadi kumatikan sehingga tidak ada yang tau kalo aku masih ada di situ. Tinggi kira-kira 170cm, berat 50kg. Ceritaku ini terjadi pada tahun 2001. Aku jawab aja udah. Kukocok-kocok pelan penisku sambil membayangkan payudara kecil Ibu Titis. Melihatku duduk Ibu Titis bertanya apakah semua order iklan sudah selesai. Pemandangan ini yang selalu kutunggu. Sampai suatu ketika tubuh Mbak Titis mengejang hebat dan Mbak Titis melolong hebat merasakan orgasme pertamanya. “Kapan-kapan, kalo mbak pengen, Dimas mau ya nemenin Mbak lagi?”
“Mmmmm… Siap Mbak! Bibirku terus bermain di bibir Mbak Titis beberapa lama. Mbak Titis melenguh panjang. Jembutnya lebat sekali dan baunya wangi. Aku membungkuk dan mencium lembut jari kaki sebelah kirinya sementara tangan kananku membelai lembut betis kanan Mbak Titis. “Dimas Kenapa berhenti?”, ucapnya lirih seraya matanya yang sayu memandangku. Kupandangi sejenak gundukan di depanku. Aku membayangkan apa kira2 warna puting payudaranya. Setelah beberapa saat akhirnya penisku sudah berada dalam jepitan vagina Mbak Titis. “Ahh.!” Mbak Titis berteriak kecil. Aku merasakan nikmat yang luar biasa ketika tangannya dengan halus meremas penisku. Kali ini aku benar-benar deg-degan. Ati-ati ya…”, sahuntuku cepat berharap
