Celana dalam yang dipakainya pun hitam transparan menunjukkan rambut-rambut halus di selangkangannya. Namun ada seseorang lagi bersama dua orang centeng itu. Pinay porn Mungkin saya bisa setegar Jenny, atau lebih dari dia? Bola matanya tampak tajam menatap dua buah dada saya. Nggak boleh!” godanya nakal. Saya terdiam, dan tanpa sadar air mata mengalir di pipi saya.“Aku tahu apa yang ada di hati kamu, Von.” ujar Jenny membaca situasi. “Lihat nih!” Jenny menunjukkan jarinya yang dibasahi oleh lendir kental bening, banyak sekali, “Kamu udah terangsang banget ya, Von?”
“Gimana nggak terangsang?” tanya saya balik, “Abis kamu gituin sih.”
Jenny tersenyum sekilas, lalu membenamkan wajahnya di selangkangan saya. “Kamu cantik sekali Von.” bisiknya lagi saat saya menelentangkan diri di ranjang. Pikir saya. Saya menengok ke arahnya dan kaget setengah mati. “Von.. Darjeeling tea, teh yang tergolong mahal. Senyum yang ramah, hangat, dan bersahabat. Nama saya, sebut saja Ivon, saya tinggal dan bekerja di London, Inggris, di bagian administrasi sebuah perusahaan trading. Jenny menatap saya. “Aku sayang sama kamu, kok!” ujarnya sambil mengecup kening saya, “Itu sebabnya aku nggak ingin kamu terlibat jauh di hidupku.”
Saya memeluknya erat-erat, tanpa tahu harus berkata apa pada seorang yang baru saja ‘memerawani’ saya ini.