Tuhan memang memberiku otak yang encer. Bokep china Perutku dengan kurang ajarnya berkeruyuk. Aku berprinsip untuk tidak “melukai” diriku sendiri. Bayangkan, tidak ada yang perduli, kost dan hidup sendiri, punya banyak uang (yang aku tahu itu adalah uang haram hasil korupsi ayahku), mau apa lagi? Dia bukanlah seorang bisa dijadikan contoh dan dibanggakan oleh anak-anaknya. Karena keberuntunganku, aku diterima bekerja di sebuah perusahaan konsultan engineering. Aku panggil dia Yo, saat itu dia kuliah di perguruan negeri lain yang juga ada di Bandung. Dia melap liang kemaluannya dengan tissue. Yo mendesah. Dia melap liang kemaluannya dengan tissue. Perlahan kumasukkan batang kemaluanku ke liang kemaluan Yo. “Do you need help, Sweety?” bisikku pada telinganya. Mulut kami masih berciuman. Aku tahu, Yo sangat mencintaiku. Yo dengan tertatih-tatih bangun dan menuju ke kamar mandiku. Kurasakan ada cairan hangat mengalir di batang kemaluanku. Karena keberuntunganku, aku diterima bekerja di sebuah perusahaan konsultan engineering. Setelah berkenalan, aku sering menelepon dia. Bagiku, inilah pertama kalinya aku melihat tubuh mulus seorang perempuan secara nyata. Aku benci ayahku! Aku sangat marah saat itu. Kulihat Jeanne sibuk menyiapkan makanan dan menata meja makan. Aku merasa bahagia, sedih, senang, susah, gembira, dan entah apa lagi.
