namanya juga kepepet.. Gue nggak serius.. Bokep india Cepat-cepat kukenakan pakaianku, tanpa mandi terlebih dahulu. Kuperah kedua susunya seperti memerah susu sapi, sehingga Fitri merintih-rintih.“Ahh.. Sementara itu Fitri terus saja menjilati kemaluanku. Karena nafsuku sudah sampai ke ubun-ubun, maka akal sehatku pun hilang.“Cerita doong..!” Ayu kembali mendesak. Tapi melihat wajahnya yang sedang pulas, aku jadi tidak tega. Pokoknya kita masuk dulu deh..”Fitri menyambut kami berdua. Ohh.., kurasakan pijatan daging lembut itu pada kemaluanku. Sembarangan loe. Rasanya benar-benar nyaman.Kulihat Ayu tersenyum kepadaku. “Puas banget deh.. Payudaranya menekan dadaku, begitu kenyal rasanya. Batang kemaluanku mengacung keras menandakan nafsuku yang bergolak.“Gue pijat dulu yaa..” kata Ayu.Kemudian Ayu menjepit kemaluanku dengan kedua payudaranya yang montok itu. Pendek kata, akhirnya kami makan satu meja.Sambil makan, kami mengobrol. Lalu ia menuju kamar mandi.“Gue begini juga karena gue lagi pengen kok. Wajah dan fisiknya enak dilihat, sifatnya baik dan menarik. kita juga hampir sampe nih..”Aku heran. Aku dengan senang hati melakukannya. dia bener-bener pelit kalo soal begitu. “Nggak kok..”“Loe lagi punya masalah ya?”
“Nggaak..”
“Jujur aja deh..” Ayu mendesak.Kulirik Ayu. Aku merasa seperti raja yangdilayani dua wanita cantik.Akhirnya Ayu menghentikan pijatan spesialnya. Untuk mengistirahatkan si “ujang”, aku menggunakan jari-jariku untuk mengobok-obok vagina Fitri.Kugosok-gosok klitorisnya sehingga Fitri mengerang keras.











