Sepasang janur kuning berukuran besar tampak menjuntai di kejauhan, menandakan acara apa yang sedang dilangsungkan di dalamnya. Pinayflix “Kamu jahhaaattt……!!”, serunya tiba-tiba, masih sambil menangis dan memukuli dadaku dengan kedua tangannya. Semakin ku mengenal kembali dirinya, seperti saat-saat dulu. Perlahan kuberjalan ke sofa dengan tetap merengkuhnya dalam dekapan.Tiba-tiba kurasakan ruangan menjadi gelap, tatkala tangan Revy berhasil menjangkau saklar lampu yang terletak di dekat pintu utama. Indah sekali menyaksikan gemerlapnya Jakarta dari atas sini. Ugh…sungguh suatu sensasi yang tak terkatakan.Kuturuni centi demi centi tubuh Revy dengan menyisakan bekas- bekas pagutan berwarna keunguan pada sekujur tubuhnya. Yah…mereka berdua nampak sangat berbahagia malam ini.“Ryo…, ma kasih yah mau dateng, kapan nih mau nyusul? Pondok Indah Mall adalah tempat favorit kami untuk jalan-jalan semasa sekolah dulu. Dan jika kehadiranku tidak mampu menggoyahkannya, setidaknya saya telah membuat pernikahan mereka tidak akan sesuci seperti yang terlihat. and what about Heru? Semuanya antri ingin memasuki halaman parkir perhelatan tersebut. Dan lagipula kita sudah sama-sama dewasa, pasti dapat menerima keadaan seberapa buruk pun.“Have I fallen with you, is that what you wanna know, Rev?”, tanyaku pada akhirnya. Kami masih sempat berbincang-bincang sebentar, sebelum ia menutup teleponnya.




















