Dia tetap tenang. Bokep Aku bersemu merah. Tapi aku cukup puas. Sulit ya membacanya?”
Memang kami duduk berdampingan, dengan buku dipegang Kak Tina. Kak
Tina! Kami tak pernah
bersetubuh. Hanya itu. Kak
Tina! Kurasakan detakan jantung Kak Tina kencang, seirama dengan detak
jantungku. “Kak, Saya bisa pinjam nggak?”. Suatu
sensasi yang aneh. Duduk di sini saja”. Langsung
saja kemaluanku membesar, meradang di balik celana seragamku. Rasanya nikmat, nikmat
sekali. Aku
menyumpah-nyumpah. “Kak, Saya bisa pinjam nggak?”. Dan
untungnya, Kak Tina itu kalau tidur seperti orang pingsan. Lalu siapa? Sulit ya membacanya?”
Memang kami duduk berdampingan, dengan buku dipegang Kak Tina. Aku melihat judul novel yang dibacanya. Ingat
kalau aku ingin pipis, maka aku dengan perlahan mengangkat tangan Kak
Tina dan menarik tanganku. Dalam tidur aku bermimpi. Ini bacaan orang besar”. Dan
akhirnya Kak Tina pun menikah, lalu berhenti kerja. Mana bisa. Aku menikmati saja. Dengan tangannya Kak Tina merasakan kain
celanaku. Suatu
sensasi yang aneh. Kak Tina mengambil novelnya, hendak menyimpannya di
dalam lemari. Besok-besoknya aku
tak pernah memiliki kesempatan untuk menggerayangi lemarinya. “Kak, Saya bisa pinjam nggak?”. Kejantananku menegang. Saya belum pernah Kak Tina ijinkan membacanya”. Kak
Tinapun kurasakan menggosokkan tubuhnya ke tubuhku, saat halamannya
sudah sampai ke bagian seru.
