Hidup Di Atas Perahu – Pancuran Ekstrem Yang Menggoda

Dengan nafsu yang menggelora dia memeluk pinggulku secara perlahan-lahan. Bokep indo “Udah selesai kok om”, jawabku. “Kok celananya dipake, katanya mau ronde kedua”, kataku. Mengocok nonokku dengan kontolnya dengan irama yang menghentak-hentak kuat. “Kalo Sintia mau, om gak keberatan lo”, jawabnya lagi. Dia mempererat dekapannya, sementara aku pun mempererat pelukanku pada dirinya. “Enak sekali, Sin”, erangnya tak tertahankan. Kini seluruh kepala kontolnya pun terbenam di dalam nonokku. Perlahan-lahan baik tubuhku maupun tubuhnya tidak mengejang lagi. Dia bangkit. Mataku kadang terbeliak-beliak. Rambutku tergerai sebahu. Di kala maju, kepala kontolnya terlihat mencapai pangkal leherku yang jenjang. Karena basah oleh cairan nonokku, kepala kontolnya tampak amat mengkilat di saat melongok dari jepitan toketku. Alis mataku bergerak naik turun seiring dengan desah-desah perlahan bibirku akibat tekanan-tekanan, remasan-remasan, dan kocokan-kocokan di toketku. Pejunya pun tak terbendung lagi. Dia berdiri di atas lutut dengan mengangkangi pinggang ramping ku dengan posisi badan sedikit membungkuk. Karena basah oleh cairan nonokku, kepala kontolnya tampak amat mengkilat di saat melongok dari jepitan toketku.