Ketika puncaknya,
– Ganjar segera mencabut kontolnya lalu turun dan berdiri di pinggir ranjang. “Ohh.. Pinayflix Enak sayang…” bisik Ganjar ketika Fenty mengocok kontolnya. Fenty bersikap cuek saja awalnya. Fenty segera berdiri, mematikan TV lalu segera bergegas masuk kamarnya. Mereka berpelukan.. Darah Fenty mulai berdesir. Papa Fenty bangkit lalu duduk berhadapan dengan Fenty. Papanya terpejam sambil memegang kepala
– Fenty. “Tidak usah makan siang, Pa…” kata Fenty manja. Di atas ranjang, Fenty tidak bisa memejamkan matanya. “Fenty sangat sayang Papa,” bisik Fenty. Ohh…” Fenty menjerit pelan tertahan ketika mencapai puncak orgasmenya. Di atas ranjang, Fenty tidak bisa memejamkan matanya. Tangan Fenty segera menggenggam dan membimbing kontol
– Ganjar ke lubang memeknya. Ganjar tak menjawab. “Fenty sangat sayang Papa,” bisik Fenty lirih
– sambil bibirnya melumat hangat bibir Papanya. Fenty mengocok pelan kontol Papanya lalu segera mengulumnya. Tampak jelas di mata Fenty betapa kontol papanya lebih besar dari kontol
– Ganjar. Di atas ranjang, Fenty tidak bisa memejamkan matanya. “Fenty sayang Papa,” bisik Fenty sambil merangkulkan tangannya ke leher
– Papanya. “Kamu pulang kuliah jam berapa?” tanya Papanya. Sambil tetap
– berciuman diremasnya pelan kontol Papanya.
