Menjawab pertanyanku dengan manja sambil mengajak aku untuk menginap. Bokep Ramah juga tidak mau kerja ini tapi orang tua Ramah sendiri menghancurkan masa depan Ramah. belum habis aku ngomong langsung penjaga itu potong Ramah bang ? Terlintas juga dalam benak penulis “gadis cantik seperti itu lagi ngapain di muka cafe ? Nanti sakit, inikan masih hujan…! Sangat kaget mendengar sahutan dalam ponsel itu terdengar suara perempuan baru kukenal. Dipersilakan masuk sambil menarik tanganku kedalam, “kok takut-takut masuk donk bang, ngga apa-apa kok”. Aku termenung sejenak memikirkan cara apa lagi kubuat untuk mengajak Ramah menceritakan kisahnya. Kami langsung menuju ke arah Simalingkar salah satu café and bar dekat Hotel Royal Sumatera. Tapi kekawatiran ini hilang begitu saja sesaat aku berdua dengan Roni di dalam gubuk. Aku pasrah Roni menciumi aku mulai dari ujung rambut sampai kakiku, dengan penuh rasa sayang dan menikmati keindahan tubuhku. Roni mulai meningkatkan serangannya maaf pembaca “dengan menjilat milikku yang paling berharga”. Kupanggil pelayan café untuk membayar minuman. Saat itu juga gadis yang seksi, manja mencubitku dengan kesal. Padahal menurutnya banyak cowok yang jahil menyentuh tangannya, satupun belum pernah ia rasakan detak jantung seperti ini. Dengan keluguan Ramah banyak sekali para lelaki satu lokalnya menaruh hati sama
