“Oh gitu” jawabku prihatin.“Masalahnya dia udah ngelamar aku yan, tanggal pernikahan juga udah ditentuin, persiapan juga udah dimulai” lanjut Rara dengan tangisnya yang menjadi. Pinay porn “Heghh..heghmm…” lenguh Rara saat penisku masuk. “Jadi dulu gak iklas nih” tanya Rara cemberut. Mungkin kalo dulu aku kasih enggak jadi begini kejadiannya” kata Rara blak-blakkan. Aku terseyum kemudian menempatkan tubuhku diantara selangkangannya. Sekarang aku menjilati pentil payudara kanannya. “Aduh yan sakit banget” kata Rara memelas. Rara cuma mengangguk kecil. “Ye… tapi kan aku dah bayar pake makan-makan” jawab Rara sambil memukul lenganku. Sebenarnya aku dah nafsu banget dari tadi, tapi dalam hatiku aku gak mau manfaatin cewek yang lagi gak 100% sadar.Aku kecup bibirnya. “Aku mo kekamar mandi dulu yan, mo bersihin dulu” kata Rara. “Aku cuma butuh ditemenin sekarang, tapi janji aku ceritain, kamu kan orang yang jadi repot gara-gara masalahku ini” lanjut Rara. “Hmm… Hgmmm.. “Tenang Ra, paling sakitnya sebentar, nanti juga enak” kataku menenangkan. Setelah makan dan minum, terlihat Rara agak segaran dikit.“Ya udah Ra, kamu tidur aja sekarang, udah jam setengah 2 nih” kataku. Awalnya Rara gak bereaksi, tapi lama-lama saat lidahku masuk dia menghisap kencang, kadang-kadang Rara gantian memasukkan lidahnya kemulutku.Selama ciuman, aku mengelus rambut Rara, kemudian elusanku turun
