Ketika kudengar langkah memasuki kamarku, aku langsung berkata, Kok lama sih
Mar, apa masih sibuk ya, ayo pijat yang enak ! Bokep barat Dia juga berdiri dan ngajak gue masuk. Neneng tertawa mendengar
perkataanku itu. Aku hanya mengangguk angguk saja, ketika kutanya apakah dia bisa memijat
seperti Marni, dia hanya tersenyum dan mengangguk. Dia segera mencopot daster dan CD-nya, lalu membantu gue melepaskan pakaian.Setelah sama-sama polos, dia menarik gue ke atas ranjang. Apalagi dengan busananya malam itu: singlet tipis tanpa BH memperlihatkan pentilnya dan short super pendek yang memamerkan keputihan, kemulusan, dan kepadatan pahanya. Melihat aku kesulitan memasukkan ujung kontolku, Neneng dengan
malu malu menuntun kontolku kearah liangnya dan menepatkannya diujung bibir
nonoknya. Ketika aku bertanya lagi apakah isteri baru suaminya itu
cantik, Neneng hanya menjawab dengan tertawa katanya cantik atau tidak yang
penting uangnya banyak, kan suami saya bisa numpang enak ! Pendek kata, terjadilah perkenalan dan dialog yang cukup panjang. Aku meloncat duduk dan menoleh kearah nya, ternyata didepanku
berdiri pembantu lain yang belum pernah kukenal. Terus ngeremes-remes teteknya. Tiba tiba kudengar suara
perempuan lain maaf pak, mbak Marni masih belum kembali, apa bisa saya saja
yang memijat ? Waktu gue tanya nama temennya temen gue, dijawab nggak ada. Nggak lama kemudian, dia pindah duduk ke samping gue.
