Setelah sekujur tubuh Dian penuh dengan luka dan bekas merah, ia pun jatuh pingsan karena kesakitan.Ketiga preman itu melirik Felia yang sedari tadi mereka ikat di kursi meja makan.“Mainan yang satu udah abis bro, mau maen yang satu lagi. Apa saja Bos, yang penting jangan rusak toko saya. Video bokep jepang Gak imbang sama pantatnya!” kata si Botak. Bulls**t! Selama ini, cewe kurang ajar ini gak pernah hormat sama kita! Ruang tamu saya berada di belakang toko, sehingga cukup jauh dari jalanan.Si botak lalu membekuk tangan Dian ke belakang, lalu mengikatnya dengan tali tambang yang ia ambil dari tas yang sebelumnya dibawa si Hitam. Kami diwajibkan membayar sejumlah uang sewa setiap bulannya. Biar bapaknya liat, apa akibatnya kalo kurang ajar sama kita!” kata si Hitam. Pantatnya yang kenyal itu bergetar, seiring dengan bunyi teriakan yang memilukan dari mulutnya. Kedua temannya, satu yang berkumis, dan satu yang botak, kemudian menyeret Dian dan adiknya, Felia, ke ruang utama tempat saya diikat. Si Kumis yang daritadi hanya menonton pun mulai tergoda untuk ikut menyiksa Dian. “Bos, dia mau langsung maen kasar nih, gak suka kali dia kalo cuma dielus doank!” ujar si Botak sambil tertawa.
