Sebantar lagi Mbak Ita yg punya salon ini datang, biasanya jam segini dia datang.”Aq langsung beres-beres dan pulang. Bokep korea Tunggu apa lagi. Ia tdk lagi dingin dan ketus. Ya nggak apa-apa,” katanya menjawab telepon. Toket itu dari jarak yg cukup dekat jelas membayang. Ketika menjangkau pantatku ia agak mendekat. Aq tiduran sambil baca majalah yg tergeletak di rak samping tempat tidur kecil itu. Kuusap sisa cream. Aq masih ingat sepatunya tadi di angkot. Bergantian Iin kini telentang.“Pijit saya Mas..!” katanya melenguh.Kujilati toketnya, ia melenguh. Ia kerja di sana? Ia sudah membereskan peralatan pijat. Makin lama suara sepatu itu seperti mengutukku bukan berbunyi pletak pelok lagi, tapi bodoh, bodoh, bodoh sampai suara itu hilang.Aq hanya mendengus. Ia menyentuhnya. Lha wong Mbak Iin menutupi wajahnya begitu. Ia tersenyum. Kalau potong rambut ya masuk ke tukang pangkas di pasar. Ke bawah lagi: Turun. Bahannya tipis, tapi baunya harum. Betulkan, ia tdk akan datang begitu saja. Mobil bergerak pelan, aq masih melihat ke arahnya, untuk memastikan ke mana arah wanita yg berkeringat di lehernya itu.
Bhabhi Desa India Yang Panas
Related videos









