Ini sudah penghasilan bersih, sudah merupakan take home pay. Saya kontrakkan dekat dengan rumah saya. Bokep HD Dan ketika saraf tubuh saya tak lagi kuat menampung muatan listrik itu, saya berbisik..“Dik Mul, tembak sekarang ya!”Dan Mulyono mempercepat gesekan kemaluannya, sampai pada puncaknya kakinya mengejang. Saya bukan pelacur kelas Kramat Tunggak apalagi Monas di Jakarta atau Gang Dolly di Surabaya.Saya seorang pelacur profesional. Tetapi ini yang sering, tanpa berkata sepataHPun memberikan lembaran ratusan ribuan dua atau tiga lembar. Lalu dia bertanya siapa bapaknya. Dia mulai mencium lembut pipi saya, turun ke dagu, lalu dada, di antara kedua buah dada saya. Tetapi nanti dulu, jangan mencemoohku dulu. Pelukan saya lepaskan. Seorang notaris dan sekarang sedang merintis membuka kantor pengacara.Pekerjaan resmi (pekerjaan tidak resmi saya adalah pelacur) ini cocok dengan pendidikan saya. Resminya anak itu adalah anak Pak Hendrik (nama samaran). Kini penisnya terlihat utuh putih kehitaman, dengan semburat urat-urat kecil di sekitar pangkalnya. Lalu berapa gajinya? (Bangunan yang dipakai sebagai kamar kerja Pak Hendrik dan saya terpisah dengan bangunan untuk ruang kerja stafnya).Wajah saya memang cantik. Inilah puncak persetubuhanku dengan Mulyono.
