Kami masih bergumul ketika akhirnya memasuki tahap kedua. Buru-buru ia pergi ke belakang dan kembali dengan secarik kain. Bokep hmmm… aku tahu itu suara Cenit, aku bisa membedakannya.Sedetik dua detik aku tak tahu apa yang harus kuperbuat, kemudian Liani melakukan sersuatu yang tidak kuduga. Menampakkan gumapalan-gumpalan indah khas gadis desa yang terbiasa bekerja cukup keras.Tak terasa aku menghela nafas sambil menyaksikan pemandangan tubuh Liani yang gemulai menuju ke ruang belakang yang agak gelap itu. Tapi dia menurut. Gadis ini pun menginginkan ku pula… hehehe.. Liani teman sekost nya yang menyambutku. Ku lahap dan kukunyah-kunyah sepuas hati. dasar gede milik, yeuhSemilir halus wangi parfum masuk ke hidungku.Terdengar pintu kamar terbuka, perlahan Rinay masuk ke kamar itu. Tapi dia sms aku minta ketemuan, ada yang penting katanya. Oh tak terlukiskan enaknya bercinta dengan gadis ini.Gesekan itu semakin intens kami lakukan. bunyi crek…crekk.crekk.. Sambil saling berpagut erat aku mengayunkan lagi pantatku di atas rengakahan pahanya yang montok itu. Entah berapa kali ia terengah dan menggelinjang menggeram penuh nikmat.“Hhhhhh… ehhhhhhh..hhhhhh….” erangnya setiap kumainkan dan kutekan pantatku ke kemaluannya.
