“Maksud kamu?”tanya Ananda lagi. Itu terlihat dari kesehariannya yang riang dan lincah saat dia berada di kampus. Bokep jepang Ketika selesai acara, aku pamit kepada teman-teman band, kalau aku ingin menemui Ananda dan kedua orang tuanya. Aku hanya terdiam mendengar penjelasannya, sambil tersenyum lembut menatapnya. “Ananda!” dengan senyum manis dia menerima uluran tanganku. “Oh.. “Diet kenapa diam?” tanya Ananda membuyarkan lamunanku. Seketika pandangan Ananda bersama kedua orang tuanya tertuju ke panggung. Dengan santai aku duduk sambil menikmati segelas coklat hangat dan sepotong pancake nanas kesukaanku. Lepasin tangan Ananda” tegurnya mengingatkan. “Tangan kamu halus banget sih” kataku menambahkan. “Diet, sejak awal perkenalan di cafetaria, hatiku sempat berdetak entah kenapa” terangnya kemudian. Di dalam taxi aku terdiam sambil melamunkan kejadian yang barusan aku alami. Setelah aku menyanyikan beberapa lagu dan mendapat sambutan yang cukup meriah dari pengunjung malam itu. Saat itu Ananda belum menyadari kalau yang ada di atas panggung adalah diriku“Selamat datang dan selamat menikmati suguhan musik akustik dari kami, semoga makan malam anda cukup berkesan bersama orang-orang yang anda cintai” Sambutanku kepada semua pengunjung cafe.
