Satu persatu para pelamar dipanggil ke ruang pengetesan, sampai si Indo di sampingku tadi dipanggil juga. Aku baru saja bangun tidur. Bokep HD Namun Adolf tidak mengindahkannya. Adolf menyuruhku melepas celana dalamku. “Nah, sekarang, Han. Biasa-biasa aja lah!” Kupikir tak apa-apa lah kali ini. Seumur hidupku, belum pernah aku diperlakukan sedemikian lupa oleh lelaki manapun, dan kini aku harus menyerahkan diriku pada Adolf. Tangan Adolf lebih kuat mendekapku kencang-kencang sampai aku hampir tidak bisa bernafas. Pilih lima gaya di antaranya. Siapa nama kamu tadi? Jangan!” Aku memberontak-berontak sebisa-bisanya. Ya ampun, ternyata ia adalah cewek Indo yang tadi duduk di sampingku di ruang tunggu. “Nah, sekarang kamu diam di situ. Ia semakin melotot melihat bagian kemaluanku yang ditumbuhi oleh rambut-rambut halus yang masih tipis. Akan kuukur tubuhmu, apakah memenuhi syarat”, kata Adolf sambil mengambil meteran untuk menjahit. Ini sih mulai kelewatan! Tiba-tiba dengan kasar, Adolf mendorongku, sehingga aku jatuh tertelentang di sofa. Sejenak mereka memandangku ketika aku masuk. Nah ini dia. Nggak usah malu. “Pakai baju apa ya enaknya?” batinku. Aku harus dipotret bugil. Tapi kan cuma diedarkan di luar negeri?! Siapa nama kamu tadi? Menerima anggota baru.” Wah benar ini tempatnya. Kucari tempat duduk yang kosong setelah sebelumnya mendaftarkan diriku di
