Selusin kemplangan kemudian, pantat Umi sudah memerah. Dia tahu persaingannya berat, begitu banyak karyawati di sana yang cantik-cantik dan berpendidikan serta berstatus sosial lebih tinggi, yang lebih mungkin merebut hati sasaran-sasarannya. Bokep HD Teriakan-teriakannya makin kencang. Konyol kau, apa tidak tahu ini di lantai berapa? Orang itu, yang sekarang berjalan ke arah Umi, bernama Ramses, Manajer Bagian Produksi, berumur 40-an tahun, bertubuh besar seperti beruang, botak, alisnya tidak ada, dan terkenal galak. Di atas meja ada komputer yang masih menyala. Tapi dia memang sudah tidak semarah tadi lagi. Hahaha.”“Apa!? “Perempuan tolol, bikin repot aku saja kau ini!”“Maaf Pak… maaf… biar saya ganti kerugian Bapak… berapapun saya akan ganti…”“Tolol! Malah kalau bisa, Umi lebih suka menghindarinya. Di situlah masalahnya bermula. Yang jelas, efeknya jadi lumayan dahsyat buat Umi. Pak Ramses juga menyadari itu, dan dia tampak agak kesal: maksud hati menghukum dengan mengemplangi, apa daya konak juga jadinya. Atau Mas Nafi di Penjualan yang lumayan ganteng juga, dan mobilnya bagus.
