Tapi kalo soal mem*knya, ngantri yo pak. Indian Porn Selagi aku mulai mengocok dua buah penis itu, wali kelasku yang ternyata bejat ini mengambil posisi di depanku, memintaku mengoral penisnya. Mulutku ternganga, kedua tanganku mencengkeram sprei berusaha mencari sesuatu yang bisa kupegang, sementara kakiku terasa mengejang tapi kutahan. Untungnya, Urip dan Soleh cukup pengertian. Rangsangan demi rangsangan yang kuterima ini, membuat aku orgasme yang ke dua kalinya. Daripada aku lebih menderita digangbang oleh 60 orang, lebih baik aku menuruti apa mau mereka yang ‘cuma’ berlima ini. Itu tangan kiri non Eliza masih nganggur, kan bisa buat ngocok punya pak Edy dulu. Setiap ia mendorongkan penisnya, penis Soleh menancap semakin dalam ke tenggorokanku, sementara penis Girno sedikit tertarik keluar, tapi sebaliknya, saat Urip memundurkan penisnya, penis Soleh juga sedikit tertarik keluar dari kerongkonganku, tapi akibatnya tubuhku yang turun membuat penis Girno kembali menancap dalam dalam di vaginaku, ditambah lagi Girno sedikit menambah tenaga tusukannnya, hingga rasanya penisnya seperti menggedor rahimku. namun semua cairan cintaku yang aku yakin sudah bercampur darah perawanku tak bisa mengalir keluar, terhambat oleh penis Girno.
