“Ini lho Mas.. Pinayflix sa..kiit..Mass..”, aku pun semakin cepat untuk mengayunkan pinggulku maju mundur .. Dan kudengarkan, “Eeefsstt.., Mass.. dan kulihat saat itu sudah pukul 19.25 WIB. masuk ke dalam dan sedikit demi sedikit kurasakan cengkraman otot-otot vaginanya. aku dengarkan lirih .. sangat menggairahkan. Dan terkadang tanpa sengaja, siku tanganku menyentuh dua buah tonjolan yang ada di bagian dadanya. udah.” jawabnya sambil membuka lembaran buku tugasnya. masih ada lagi yang harus dikerjakan..?” kataku sambil kembali aku duduk di posisi semula. Besok pagi aku anterin pulang deh..,” kataku. “Sebentar.., Mas buatin minum dulu ya..?”kataku sambil beranjak dari sampingnya. Tanganku meraih lipatan kain yang menutupi bagian dadanya, kusibakkan kain tersebut dan kini.. Dia kemudian berkata, “Cintailah aku selamanya.., agar kau dan aku akan selalu merasakan hal ini..” Segera kucabut penisku yang masih tenggelam di dalam vaginanya, dan kurasakan hangat serta kulihat merah darah perawannya Gita. Kini tibalah untuk penisku yang tegang dari tadi, kini mulai menyentuh bibir luar vagina Gita yang sudah cukup basah dengan cairan. Segera aku menutup semua pintu rumah, dan membimbingnya masuk ke dalam kamarku. Kuselipkan pelan.. aku melihat dengan jelas dua buah bukit yang padat berisi dengan lembah sekelilingnya berwarna putih.., bersih dan, oh..
