Lama kami terdiam.“Kamu banyak diam ya”, katanya.“Eh..oh, iya”, kataku kaget.“Mau ngobrolin sesuatu?”, tanyanya.“Ah, enggak, pingin nemeni mbak Dewi aja”, jawabku.“Ah kamu, ada-ada aja”“Serius mbak”“Makasih”“Restorannya gimana mbak? Mbak rela punya anak darimu wan”, katanya.Aku tak menyia-nyiakannya. Bokep korea Aku bersandar di sofa, aku tidak melihat tv tapi melihat mbak Dewi. Aku membelikan sebuah gaun. Ia tak menyadarinya. Inilah first kiss kita. “Ini luar biasa, mbak Dewi sampe keluar berkali-kali, Wan, kamu mau jadi suami mbak?”“eh?”, aku kaget.“Sebenarnya, aku dan ibumu itu bukan saudara kandung. Ia tak menyadarinya. Nggak ada CD? Namun setiap kali aku bilang ke mbak Dewi bahwa perasaanku serius.Hari-hari berlalu. “Ini luar biasa, mbak Dewi sampe keluar berkali-kali, Wan, kamu mau jadi suami mbak?”“eh?”, aku kaget.“Sebenarnya, aku dan ibumu itu bukan saudara kandung. Saat itu sedang ada sinetron.“Nggak tidur Wan?”, tanyanya.“Masih belum ngantuk mbak”, jawabku.Aku duduk di sebelahnya. Ha? Aku lihat kedua anaknya sudah tidur. Ia memejamkan mata, tampak ia menikmatinya. Gaun ini sangat mahal, hampir dua bulan uang sakuku habis.
