“Dia pasti datang bro… Atau dia bakal liat videonya terunggah di internet, hahaha…”, kata Zenit. Bokep korea Sebentar-bentar ku pilin putingnya hingga Minoru bergetar kegelian.“Cantik… Kamu harum… Tubuhmu seksi banget…”, pujiku agar Minoru semakin masuk ke suasana. Aku memintanya mengocok kontolku dengan tangannya segera. Aku yakin dia juga ingin cepat-cepat menyudahi ini.Sedari tadi dia juga memandangi jam dinding, mungkin dia khawatir akan pulang kemalaman. Aku juga sudah melayang terbawa nafsu duniawi, bagaikan dimabuk asmara, sungguh indah bisa bersetubuh dengan gadis secantik Minoru ini.Beberapa menit setelah bosan menciumi bibirnya aku pun menyudahinya, sekarang kuarahkan ciumanku ke leher Minoru, putih dan harum, seperti leher bayi yang masih segar. Zenit sudah ketiduran, dia tidak akan tahu apa yang kuperbuat, aku tidak mau menyiksa Minoru menggunakan peralatan Zenit. Aku akan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.Aku menghentikan sepongan Minoru ketika aku merasakan gejolak di selangkanganku semakin meningkat, aku tidak mau cepat berejakulasi.Ku tarik kontolku menjauhi bibir Minoru, lalu ku angkat tubuh Minoru dan ku rebahkan di ranjang. “Karaoke?”, tanyaku.“*****asyik bro..”, jawabnya. saya yang baru pulang dari kerja pun segera mandi dan bersiap. Sambil membawa beberapa botol bir lagi dan rokok, kami pulang dan hanya menunggu ke datangan Minoru.
