Kita bisa lebih bebas nanti.” aku mengangguk, mengancingkan behanya,
dan kami sempat berciuman sebentar sebelum ia melangkah keatas keruang
siaran, dan aku pulang. Bokep barat “Rini kamu kenapa?” eh malah tambah lebar senyumnya. Ukurannya mungkin sekitar 36 C, atau malah mungkin
D. Aku kaget juga, tapi sekaligus tidak mau menyia-nyiakan
kesempatan ini. Tanganku
langsung tidak tinggal diam. Wah pokoknya asyik. Huh,
mengganggu saja! Eh dia malah senyum
lagi dan malah balik nanya,”Kamu nggak ngasih selamat sama aku?”“Oiya ya,” langsung aja kuulurkan tangan dan kujabat tangan halusnya itu,”Met ulangtahun ya? Kalo ada yang sakit, selalu dia yang jadi koordinator bezuk. Dan lagi aktivitas orang-orang bisa kelihatan tanpa kita
bisa terlihat. Rini balas
tersenyum, kemudian tanganku yang dipegang diarahkannya menuju ke balik
bajunya, langsung ke kancing BH-nya yang kebetulan ada didepan. Malah terdengar sedikit erangan erotisnya. Waktu
kulepaskan ciumanku, terdengar desahannya manja. Pas subuh tadi dia udah dateng dengan
penampilannya yang seger dan menawan. Terus aku cium pipi kiri kanannya. Tapi begitu bisa dapet durian
macam ini, aku jadi nggak sabar menanti malam tiba. Eh ternyata dia langsung nurunin tangga dan balik menuju
ruang resepsionis. Moga panjang umur n sehat selalu.”“Udah gitu aja?” tanyanya. Nafas perempuan seksi ini
semakin memburu, sehingga begitu aku lepas ciumanku, masih terdengar
desahan manjanya.
