Gadis Tionghoa Pamer Tubuh Seksi

“Thanks ya, Vi”. Bokep sambil sesekali mempermainkan puting susunya seolah menarik perhatianku. Malam yang sangat dinginpun menjadi hangat oleh sentuhan-sentuhan tubuh Evi. Kira-kira delapan tahun yang lalu, aku merantau ke kota udang, Cirebon. Sepanjang jalan, tangan Evi selalu menggelanyut manja dan kepalanya di sandarkan dilenganku seakan tidak peduli berpasang-pasang mata menatap heran ke arah kami. Kecuali…Evi. Dadaku bergemuruh kencang hingga sulit untuk menelan ludah. Kamipun akhirnya asik dengan permainan kami sendiri. Kami mulai gelisah hingga hanya menggesek-gesekkan kaki kami satu sama lain.Nafas Tia mulai turun naik tidak terkendali. Tiba-tiba aku menangkap sorot mata Evi yang begitu marah, menghujam di hadapanku. Apa sih menariknya aku hingga ada 2 gadis cantik yang memperebutkan aku. Karena sudah capek menunggu Tia,akhirnya aku putuskan untuk mengajak Evi berjalan-jalan pagi mengitari kampung. Bilapun setiap saat kami bertemu pandang, Evi langsung cepat-cepat menghidari pandangan mataku.Maafkan aku Evi…aku begitu menikmati hari-hari sepiku bersama Tia, juga bersama kamu. Sifat manja Evi yang selalu menatap aku tanpa berkedip yang membuatku akhirnya sedikit melupakan Tia. Tiba-tiba Evi teriak, meminta sopir untuk menepikan mobilnya. Akhirnya Evi menghampiriku sambil membawakan secangkir kopi hangat. Aku dan Tia memilih untuk sembunyi di kamar.

Gadis Tionghoa Pamer Tubuh Seksi