Lusi menarik tangan Andi dan meletakkannya di buah dadanya sambil mencium bibirnya. Pinay porn Mereka pun berteriak meminta tolong kepadanya. Andi langsung menikmati hal tersebut. Butiran air terlihat menuruni lehernya terus ke dadanya yang ranum dan berlanjut menuju perutnya dan berhenti di rambut-rambut halus selangkangannya. Duduk di ujung dipan dengan kemaluannya yang tegak berdiri. Neng-neng mau kan bantu bapak?”Kedua gadis itu berusaha menjerit, tapi hanya uh uh saja yang keluar dari mulut mereka. Di bawah pantat Lusi, pak tua menyelipkan sesuatu agar posisi vagina Lusi dan Dini lebih terangkat ke atas dan memudahkan pak tua memasukinya.Pak tua pun mengambil posisi di depan vagina Lusi. Pikirannya teringat kejadian beberapa hari sebelumnya. Apalagi remasan pak tua yang beritme di buah dadanya semakin membuat pikirannya gelap. Dengan tubuh hanya dibungkus sarung lusuh, mereka tertatih-tatih keluar dari gubuk dan menemukan Andi dan pak tua yang terikat di pohon. Tubuh Dini telanjang juga, terlentang dan buah dadanya terekspos dengan jelas. “Maaf ya, neng-neng. Sosok hitam tersebut tertawa, memaksanya meminum suatu cairan, lalu membopong tubuh Dini yang telanjang di bahunya dan membawanya masuk ke dalam hutan.Perlahan, Lusi membuka matanya, tubuhnya masih tidak bertenaga. Obat yang bapak kasih baru habis pengaruhnya sekitar 5 jam lagi.
