“alaaa,nanti kamu ngambek”,goda istriku. Akupun menghampiri meja rias di kamar utk mencari botol obat tetes mata yg terakhir kulihat sudah hampir habis.Dengan cepat kubawa botol kecil itu ke dapur, segera kucuci bersih dan kuganti isinya dgn air putih biasa.Selesai itu, dgn langkah cepat, kuhampiri Nakim yg sekarang sedang mengepel lantai teras depan.“Kim, bentar deh”,panggilku dgn nada santai.Nakim pun menghampiri. Pinay porn “ga usah ribet, targetnya juga ga ngerti kok soal mabuk2 gitu”,jwbku. “emang kalo aku ngapa2in,kamu ga marah?”,tanya istriku masih dgn nada menggoda. “apaan nih,Mas?”,tanya Nakim heran. Benar saja, tanpa ragu lagi, Nakim pun menggerakkan kepalanya kedepan dan dgn gemas menangkap puting susu istriku yg menegang dgn mulutnya.Istriku sempat tersentak menerima rangsangan itu. Sampai pada akhirnya bersamaan dgn istriku mencapai klimaks’nya. Tampaknya Nakim yakin dgn iming2 obat perangsang pemberianku yg telah ia tuang di teh manis yg diminum istriku. “wah,ga tau ya,ma..”,jwbku bingung. Walaupun agak pendiam, Nakim tergolong anak yg penurut dan rajin.Sikap Nakim yg santun, mau belajar dan bertanya membuat istriku senang dgn kehadiran Nakim dirumah. Rasa malu, takut dan lelah memancar dari wajahnya, bergegas ia menuju kamar tidurnya dgn langkah tak bersuara.Mendengar suara pintu kamar Nakim yg ditutup, istriku pun bangkit menuju kamar mandi.
