Ena, hisap sayang…” bisikku pelan. Bokep Saat ku coba menjilati bibir nya, teryata barulah aku tau bahwa ternyata Ena hanya pura-pura tidur. Tepat sekitar pukul 22.15 Wib, terdengar pintu rumah kami seperti ada yang mengetok. “Aku pulang dulu, ntar klu memang si dia tidak pulang abang telpn aja aku” ujarnya .“Dedek sabar ya” cumbunya seakan mengajak kontolku yang ada ditangan nya berbicara. erang Ena merasakan kenikmatan sambil dia menggoyangkan pantantnya seperti lagi ngebor. Waktu itu persisnya malam Senin, bulan agustus tahun 2010, tgl nya aku lupa. Ena, hisap sayang…” bisikku pelan. Sambil matanya sesekali menatap wajahku, ema pun ganti mengelapkan tubuh ku dengan handuk yang tadi kugunakan untuk mengeringkan keringat di tubuhnya.Sambil melemparkan handuk yang ada di tangannya, tanpa aba-aba Ena langsung naik keatas ranjang sambil tangan nya menarik tanganku seraya memintaku mengikuti nya. Bahkan, hingga kini hubungan intim kami masih terjaga kerahasiaan nya alias tidak ada siapapun yang tau. “Ooooowh… Erangan nikmat kami berdua, terdengar sangat romantis saat itu. “Terserah Ena ajalah” jawabku. “ Tidak bang, malam ini aku nginap disini aja, kan udah lama juga aku tak nginap disini” ujar Ena. Karena penasaran akhirnya akupun melangkah menuju kamar. “Gaya apa ni ya?” gerutuku bertanya dalam hati.
