Aku yakin sekali, orang tuanya sudah berhasil mendidiknya dengan ajaran agama. Bokep Aku selalu senang memperhatikan mesin-mesin yang berjalan angkuh itu. Aku serius soal ini. Sedikit-sedikit oleng ke kiri, atau oleng ke kanan. Dua jam berlalu, baru satu pengendara yang berhasil membeli kantong plastiknya. Orang-orang di jalan raya memang selalu lucu. Itu cuma dugaanku. Dia punya usaha untuk hidup. Dari balik kaca mobil, seorang lelaki melemparkan jari tengahnya ke arah lelaki berjaket jins. Malam itu tidak hujan tapi bau aspal basah karena hujan tadi sore masih menguar. Aku mematung di tempatku berdiri. Aku tidak mempermasalahkan orang-orang yang sering berjalan dengan lagak, atau orang yang kadang singgah mengencingiku, atau ketika aku jadi bahan lelucon karena sebuah mobil milik pejabat menabrakku. Polos sekali. Tapi seperti yang aku katakan, aku tetap bertahan pada tempatku berdiri. Apa yang ingin mereka lakukan? “Kamu tidak perlu melakukan itu.”
“Aku tidak ingin kamu sakit.”
“Aku sudah pakai jas hujan.”
“Itu tidak cukup.”
Lalu, sebuah mobil di seberang jalan membukakan pintu. Mereka kemudian pergi ke tempat yang dituju. Di tengah keremangan, aku menyaksikan anak laki-laki itu bersama dengan gerombolan anak yang tadi. Aku tahu anak itu pasti bekerja di malam begini karena suatu keperluan yang mendesak, atau itu memang pekerjaannya demi membantu
