Selian itu juga, aku ada mengikuti les bahasa Mandarin untuk persiapanku entah untuk keperluan apa saja di masa depan. Bokep HD Sa-sakit, Fung.” Aku berusaha untuk melepaskan diri. Kan jauhan?”Aku tidak menyadari bahwa dia telah membelokkan mobilnya.“Gak, lah. Mungkin aku memiliki sedikit bakat dalam bahasa. Lidahnya meliuk-liuk piawai. Dia menghargaiku, dan aku menyukainya. Benar-benar tanpa perlawanan sama sekali. Ia sesekali membisikkan kata-kata yang memabukkan ditelingaku sambil mencumbuinya. Beberapa kali di kamar kostku, di toilet restoran tempat kami singgah untuk makan malam, di closed-cyber yang biasa kami kunjungi. Mana ngerti yang lainnya selain saling buat enak?”Dia menghentikan mobilnya. Entah itu sekadar jalan-jalan, window shopping, internet surfing, makan bareng, atau bahkan berolahraga berdua diakhir minggu. “Itu mah udah ML lagi!”
Aku juga tertawa, “Maklumlah. Fung lebih merapatkan dirinya kepadaku, menekankan kejantanannya yang sudah sekeras baja ke perutku. Karena, seperti yang diingatkan oleh beberapa teman chatting-ku, salah melangkah dalam dunia homoseksual dan dunia normal, entah itu salah satunya atau keduanya, akan berakibat kibat fatal.Selain itu juga aku bekerja paruh waktu untuk menghabiskan waktu luangku diluar jam kuliah dan belajarku. Aku memintanya untuk tidak terlalu menampilkan aku kedepan. Sepanjang jalan kami banyak bercerita, atau lebih tepatnya aku yang lebih banyak bercerita, Terutama tentang aku dan teman
