Pinay, Sinibak Ako Sa Puwet Ng Gwapong Lalaki

Pertanyaan terbesar tetap saja, ngapain Rara melem-malem ada tempat hiburan malam di Bandung, sendirian lagi. Bokep Sendirian ?” tanyaku. Aku tersenyum kecil, sialan nih cewek, di baikin malah manfaatin. Kalo sama yang perawan kadang gak mau terus kalo dia udah orgasme, cepek katanya. Badannya yang langsing tinggi dibalut dengan kulit putih mulus, ditambah payudara besar didadanya. “Aduh sorry Rian, aku jadi ngerepotin banget” katanya. Hari ini kan libur, maksud aku sih mau istirahat aja dirumah. Kemudian aku memberanikan diri untuk meremas pantatnya. “Tapi Ra, kita kan beda” jawabku. “Sama aja, dasar cowok. Aku mendorong jidat Rara sambil berkata “Udah tidur sana, pikiran kamu dah kacau tuh”, walaupun sebenarnya aku juga jadi mau“Tapi bener Yan, aku jadi mau. lanjutku.“Jadi mau..” kata rara dengan muka pengen. “Tenang Ra, paling sakitnya sebentar, nanti juga enak” kataku menenangkan. Sangking sempitnya serasa penisku terhisap kuat oleh vaginanya.Aku percepat goyanganku, sekarang Rara mulai melenguh, “Akh…Akh…Akhhh…” seirama dengan keluar masuknya penisku di vaginanya. Rumah kontrakan aku kecil loh, berantakan lagi. Aku cuma diam. Rara mencubit pinggangku. “OK deh” jawab Rara yang kemudian beranjak masuk ke kamar, sebelum masuk dia sempat ngelambain tangan ke aku sambil tersenyum. “Ahhh…Akhh….Aghkhh..” pekikan Rara makin keras seiring dengan makin cepatnya tusukan penisku.“Lagi

Pinay, Sinibak Ako Sa Puwet Ng Gwapong Lalaki