Akhirnya aku mampu menarik nafas panjang, karena kedua putingku tak lagi menerima sengatan birahi darinya.Tapi tiba-tiba kurasakan hawa dingin di kewanitaanku, ia meniup-niupnya, memberiku rasa geli yang aneh…, membuatku semakin tak tahan lagi, ingin ia segera menancapkan kejantanannya ke tubuhku.“Ohh…, cepatlahh Alberto…, ayo…, kamu hebat… deh!”.“Mur…, badan kamu indah sekali…, luar biasa…, cantik sekali”.“Please, lakukan sesuatu…” Aku merintih memintanya segera menyelesaikannya.”Ahhgg…”, Aku menjerit dan menggelinjang hebat ketika lidahnya tiba-tiba menyayat clitorisku dengan cepat dan tajam. Padahal orangnya biasa saja, kulitnya rada gelap, rambutnya cepak, wajahnya biasa saja meski ukuran tubuhnya memang cukup besar untuk ukuran orang sini.Tapi cara dia bicara, cara dia tersenyum, cara dia memandang mataku, benar-benar hangat, namun tidak nakal atau kurang ajar. Indian Porn wah, kalau itu sih…, apa kamu masih kurang yakin? Padahal orangnya biasa saja, kulitnya rada gelap, rambutnya cepak, wajahnya biasa saja meski ukuran tubuhnya memang cukup besar untuk ukuran orang sini.Tapi cara dia bicara, cara dia tersenyum, cara dia memandang mataku, benar-benar hangat, namun tidak nakal atau kurang ajar. Begitu gelinya hingga punggungku terlepas dari sandaran kursi dan melengkung seperti busur panah.Kini lidahnya berpindah ke puting payudaraku yang kiri, mengait-ngaitnya…, Aduuhh aku semakin lupa daratan, Aku nggak tahu kenapa, tapi jilatan Albert rasanya begitu




















